B.
Sepuluh Prinsip Ekonomi
1. Orang
menghadapi Tradeoff
Tradeoff
yang dihadapi masyarakat adalah effisiensi artinya masyarakat mendapatkan hasil
optimal dari sumberdaya langka yang ada. Dan pemerataan yaitu pembagian hasil
yang merata dari sumberdaya langka tersebut terhadap masyarakat. Contoh klasik
adalah tarik-ulur antara “senjata dan mentega” (gun and butter). Semakin besar
pengeluaran negara/pemerintah untuk membangun pertahanan (senjata), semakin
sedikit sumber daya yang tersisa untuk memproduksi barang konsumsi (mentega)
untuk meningkatkan standar hidup masyarakat. Begitu pula sebaliknya.
2. Biaya
adalah apa yg di korbankan untuk mendapatkan sesuatu
Pengertian
biaya adalah apa yang kita korbankan untuk mendapatkan sesuatu. Hal tersebut
dalam ilmu ekonomi biasa disebut sebagai opportunity cost. Terkadang
kita melupakan pengertian biaya atau harga yang sebenarnya dari pilihan yang
kita ambil. Konsep yang sering dilupakan adalah biaya kesempatan (opportunity
cost), yaitu kesempatan yang hilang demi menjalankan suatu pilihan. Contohnya
seorang pemain NBA, Le Bron James, yang memutuskan untuk tidak melanjutkan ke
perguruan tinggi karena menganggap ‘biaya kesempatan’ kuliah terlalu tinggi,
dibanding ‘biaya kesempatan’ berkarier sebagai atlet profesional.
3. Orang
tanggap terhadap insentif
Insentif
adalah sesuatu (seperti kemungkinan akan hadiah atau hukuman) yang bisa
membujuk seseorang untuk bertindak. Dalam ilmu ekonomi, insentif merupakan hal
yang sangat krusial. Pengetahuan mengenai insentif dan apa reaksi orang
terhadap insentif tersebut sangat penting untuk mengetahui kerja dan gerakan
pasar, juga bagi para pembuat kebijakan. Seseorang
biasanya akan lebih “aktif” saat seseorang tersebut mendapatkan keuntungan
tambahan dari apa yang ia kerjakan. Contohnya seseorang akan bekerja sessua
porsi saat penghasilannya tetap, tetapi saat ada insentif maka ia akan bekerja
secara ekstra dari sebelumnya.
4. Orang
rasional berpikir pada batas-batas
Konsep
orang rasional berarti seseorang akan melakukan yang terbaik untuk mencapai
tujuan, sesuai kesempatan yang ada. Sementara yang di maksud dengan batas-batas
adalah untuk memaksimalkan sesuatu (entah keuntungan bagi perusahaan atau
kepuasan bagi rumahtangga), orang rasional akan selalu mempertimbangkan
perubahan marjinal/batas, perubahan yang terjadi karena perubahan kecil pada
suatu aksi.
5. Perdagangan
menguntungkan semua pihak
Pada
prinsip ini yang paling ditonjolkan adalah spesialisasi, contohnya yaitu suatu
Negara akan memproduksi sesuai kemampuan yang paling optimal ( biaya produksi
rendah, kemampuan produksi tinggi, kualitas bagus) yang dimiliki lalu
menjualnya ke Negara lain yang tidak optimal produksinya dari barang tersebut
dan barang produksi yang tidak bisa dihasilkan secara optimal maka Negara
tersebutpun akan membeli dari Negara lain yang produksinya lebih optimal.
Sehingga dalam perdagangan tersebut tidak merugikan semua pihak.
6. Pasar
adalah tempat untuk mengorganisasikan kegiatan ekonomi
Dengan
menggunakan jenis perekonomian pasar, keputusan-keputusan dari suatu
perencanaan yang terpusat, digantikan oleh keputusan-keputusan dari jutaan
perusahaan dan rumah tangga. Perusahaan memutuskan siapa yang akan dipekerjakan
dan barang apa yang akan diproduksi, kemudian rumah tangga memutuskan akan
bekerja di perusahaan mana dan akan membeli barang apa dari penghasilan mereka.
Perusahaan dan rumah tangga saling berinteraksi di pasar, dimana harga dan
kepentingan-kepentingan pribadi mempengruhi dan memandu keputusan-keputusan
yang mereka buat.
7. Pemerintah
terkadang mampu meningkatkan hasil-hasil dari pasar
Seperti
dalam kasus krisis perekonomian seperti sekarang diamana banyak perusahaan yang
bangkrut dan terjadi kegagalan pasar, pemerintah dapat turun tangan dan
menyelamatkan perusahaan tersebut dari kebangkrutan, dan menjaga kemampuan
produksi sekaligus meminimalisir angka pengangguran dengan cara melakukan
buyout, atau pembelian/pengambil alihan sebuah perusahaan oleh pemerintah.
Walau begitu pemerintah tidak selalu harus melakukan hal tesebut.
8. Standar
hidup suatu bangsa bergantung kemampuan menghasilkan barang/jasa
Apa yang
bisa menjelaskan perbedaan-perbedaan yang sangat besar antara satu standar
hidup dengan standar hidup lainnya diberbagai Negara di dunia?. Jawabannya
cukup sederhana, yaitu kemampuan factor produksi dari suatu Negara. Dinegara
dimana para pekerjanya dapat menghasilakan barang dan jasa dalam jumlah besar
per satu satuan waktu, sebagian besar masyarakatnya hidup dalam standar hidup
yang tinggi. Begitu pula sebaliknya. Hubungannya yaitu tingkat pertumbuhan
produktivitas suatu Negara menetukan tingkat pertumbuhan pendapatan
rata-ratanya.
9. Harga-harga
meningkat jika pemerintah mencetak uang lebih banyak
Tingginya
tingkat peredaran uang akibat dari tingginya produksi uang itu sendiri,
menyebabkan nilai dari uang tersebut menjadi semakin kurang berharga yang
berdampak pada terjadinya inflasi. Sehingga harga barang naik karena niali dari
uang tersebut menurun.
10. Masyarakat
menghadapi tradeoff jika pdk antara inflasi-pengangguran.
Tradeoff
antara inflasi dan pengangguran sifatnya hanyalah sementara, namun dapat
berlangsung menahun. Dinegara tertentu meningkatnya inflasi akan mengurangi
pengangguran. Namun hal tersebut tampaknya tidak terjadi di Indonesia.
C.
Masalah-masalah dasar dalam
organisasi ekonomi
Tiga masalah pokok ekonomi
What?
Komoditi apa (what) yang harus
diproduksi, dan berapa? Dengan perkataan lain, berapa banyak serta barang dan
jasa mana yang harus dibuat? Dan kapan akan diproduksi? Haruskah sekarang kita
memproduksi pizza atau kemeja? Memproduksi kemeja berkulitas tinggi dalam
jumlah sedikit atau kemeja murah dalam jumlah banyak? Haruskah kita memproduksi
barang konsumsi dalam jumlah banyak atau hanya sedikit barang konsumsi dan
lebih banyak barang investasi?
Who?
Bagaimana komoditi harus diproduksi?
Dengan perkataan lain, produksi ini dilakukan oleh siapa, dengan gabungan
faktor produksi yang mana, serta teknik seperti apa? Siapakah yang harus
bertani, dan siapa yang harus mengajar? Apakah tenaga listrik akan diperoleh
dari minyak atau batu bara?
For
Whom?
Bagi siapa komoditi harus
diproduksi? Siapakah yang akan menikmati dan memperoleh manfaat barang dan jasa
di seluruh negeri? Atau dengan kata lain, bagaimana produk nasional
didistribusikan kepada setiap orang? Haruskan pendapatan yang tinggi diterima
oleh para manajer, para pekerja atau para tuan tanah?
Walaupun tiga masalah ini sangat mendasar dan umum terjadi pada
berbagai pada semua corak perkonomian, tetapi berbagai sistem perkonomian yang
berlainan selalu berusaha memecahkannya dengan cara yang berbeda.
Dalam bahasa Ekonomi ketiga pilihan pokok Ekonomi yang harus diambil
masyarakat pada dasarnya menyangkut berbagai input dan output
yang terkandung dalam sebuah perkonomian.
Input meliputi segenap komoditi dan
jasa yang digunakan aktor Ekonomi , misalnya perusahaan untuk menyelenggarakan
proses produksi. Suatu perkonomian senantiasa mengkombinasikan teknologi yang
dimiliki untuk mengkombinasikan berbagai input guna menghasilkan output.
Output itu sendiri adalah segenap
barang dan jasa yang bermanfaat untuk konsumsi maupun untuk investasi (proses
produksi berikutnya).
Kita contohkan dalam produksi Telur Dadar. Dalam proses ini, telur,
minyak, garam, panas kompor, penggorengan dan keterampilan Koki yang membuatnya
kita sebut sebagai input. Sedangkan outputnya adalah hidangan telur dadar yang
siap disantap dan dijual. Kita mengklarifikasikan input, yang juga sebagai
faktor produksi, ke dalam tiga kelompok : lahan (land), tenaga kerja (labor),
dan modal (capital).
D. Perdangangan, uang, dan
modal
1.
Perdagangan
Perdagangan atau perniagaan
adalah kegiatan tukar menukar barang atau jasa atau keduanya. Pada masa awal
sebelum uang
ditemukan, tukar menukar barang dinamakan barter yaitu menukar barang dengan
barang. Pada masa modern perdagangan dilakukan dengan penukaran uang. Setiap barang
dinilai dengan sejumlah uang. Pembeli akan menukar barang atau jasa dengan sejumlah
uang yang diinginkan penjual.
2.
Uang
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap
alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda
apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat
dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai
sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi
pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta
untuk pembayaran hutang.Beberapa
ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.
3.
Modal
Modal (dari bahasa Tamil mutal, yang berarti "dasar", "kaki",
"bagian bawah", "puntung") memiliki banyak arti yang
berhubungan dalam ekonomi, finansial, dan akunting. Dalam finansial dan akunting, modal biasanya menunjuk kepada kekayaan finansial, terutama
dalam penggunaan awal atau menjaga kelanjutan bisnis. Awalnya, dianggap bahwa
modal lainnya, misal modal fisik, dapat dicapai dengan uang atau modal finansial. Jadi di bawah kata "modal" berarti cara produksi.
E.
Mekanisme pasar
Pada prinsipnya mekanisme pasar diartikan bahwa harga
bergerak bebas sesuai hukum permintaan dan penawaran (supply and demand).
Jika suplai lebih besar dari demand, maka harga akan cenderung rendah.
Begitupun jika demand lebih tinggi sementara suplai terbatas, maka harga akan
cenderung mengalami peningkatan.
F. Kegagalan pasar dan campur
tangan pemerintah
Kegagalan pasar terjadi apabila mekanisme pasar tidak
dapat berfungsi secara efisien dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang
ada dalam masyarakat . Dalam hal ini , mekanisme pasar akan menyebabkan barang
yang dihasilkan menjadi terlalu banyak atau terlalu sedikit dan dalam hal yang
sangat ekstrim kegagalan pasar akan menyebabkan pasar tidak terjadi sehingga
barang dan jasa tertentu tidak dihasilkan oleh pasar tersebut.
Esensi timbulnya kegagalan pasar timbul karena
masyarakat tidak bertindak secara kooperatif, sebab perilaku kooperatiflah yang
akan menyebabkan terjadinya kondisi Pareto Optimal.
Dalam banyak hal , terjadinya kegagalan pasar disebabkan
biaya transaksi pertukaran bukanlah tanpa biaya , misalnya saja , biaya untuk
memperoleh informasi , biaya tawar-menawar, biaya untuk melakukan kontrak,
biaya dalam perencanaan , dan sebagainya. Bagi konsumen , untuk memperoleh
informasi mengenai kualitas suatu jenis barang yang akan dibeli memerlukan
biaya yang tidak sedikit , begitu juga mengenai kualitas input yang akan dibeli
oleh produsen.
Dalam hal terjadinya kegagalan pasar , maka pemerintah
diharapkan untuk ikut campur tangan agar alokasi sumber ekonomi dapat tercapai
secara efisien
G. Permintaan, penawaran, Ekuilibrium
1. Permintaan dan penawaran
Harga sesuatu barang ditentukan oleh keseimbangan di
antara pengeluaran pada setiap harga (bekalan/penawaran) dan keinginan oleh
mereka dengan kuasa membeli pada setiap harga (keperluan/permintaan). Jadwal
ini dapat menggambarkan kenaikan pada keperluan dari D1 ke D2,
bersamaan dengan sebuah kenaikan berikutnya pada harga dan jumlah jualan harga
barang.
Titik keseimbangan keluk penawaran dan permintaan
menentukan harga (P0) dan kuantiti (Q0) seimbang.
Model ini digunakan dalam pasaran bebas
yang terdapat persaingan sempurna di mana tiada seorang pun pembeli atau
penjual yang banyak mempengaruhi harga dan harga diketahui. Kuantiti barang
yang dibekalkan oleh pengeluar dan kuantiti yang dikehendaki oleh pengguna
adalah bergantung kepada harga pasaran barang tersebut. Dalam teori asas
penawaran (law of supply), kuantiti yang ditawar berkait dengan harga.
Ia mempunyai kecerunan positif, lebih tinggi harga lebih banyak penawaran
(dengan andaian ceteris paribus). Teori asas permintaan (law of demand) pula menunjukkan kaitan
berlawanan antara kuantiti yang diminta dan harga iaitu lebih tinggi harga
sesuatu barang, lebih rendah permintaannya (dengan andaian ceteris paribus).
Faktor-faktor lain kecuali harga dianggap tidak berubah. Kaitan ini dipanggil
"keluk penawaran" dan "keluk permintaan" atau ringkasnya
"penawaran" dan "permintaan".
2. Pengertian ekulibrium
Kondisi yang terjadi apabila jumlah
komoditi yang diminta pasar per unit waktu sama dengan jumlah komoditi yang
ditawarkan selama periode yang sama.
Pada skedul
ekuilibrium menunjukan jumlah alternatif dari suatu komoditi yang akan
ditawarkan pada berbagai harga alternatif dengan asumsi hal lain selain harga
adalah konstan (ceterisparibus).