perbaikan diri

  • Allah tidak akan merubah suatu kaum kecuali kaum tersebut merubahnya…(jadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin)

TEORI INVESTASI
Sumber :  Prathama Rahardja & Mandala Manurung (Pengantar ilmu ekonomi Mikroekonomi &  makroekonomi) “FE UI 2002.
                 Sadono Sukirno Makro ekonomi teori pengantar; PT,RajaGrafindo Persada,Jakarta.
DEFINISI INVESTASI DAN PENENTU PENENTUNYA
Investasi yang lazim disebut dengan istilah penanaman modal atau  pembentukan modal  nerupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat.
Investasi diartikan sebagai pengeluaran atau pengeluaran penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian,.
Dalam prakteknya yang digolongkan sebagai investasi meliputi pengeluaran-pengeluaran sebagai berikut :
1.      Pembelian berbagai jenis barang modal , yaitu mesin-mesin dan peralatan produksi lainya untuk mendirikan berbagai jenis perusahaan Yang tercakup dalam investasi barang dan modal (capital good) dan bangunan (construction) adalah pengeluaran-pengeluaran untuk pembelian pabrik-pabrik, mesin-mesin, peralatan, peralatan-peralatan produksi dan bangunan-bangunan atau gedung-gedung yang baru karena masa ekonomisnya lebih dari satu tahun maka investasi ini disebut juga dengan investasi dalam bentuk harta tetap (fixed investment)
2.      Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah, dan bahan bahan yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun perhitungan pendapatan nasional. Misalkan sebuah pabrik mobil menargetkan penjualan tahun 2008 adalah 50.000 unit. Tidak berarti tingkat produksi adalah 50.000 unit juga kadangkala berlebih anggap saja 60.000 unit selisih 10.000 unit merupakan persediaan, maka 10.000 tersebut merupakan investasi yang direncanakan (planned investment) atau investasi yang diinginkan (intended investment)
Penentu-Penentu Tingkat Investasi
Penanaman-penanaman modal melakukan investasi bukan untuk memenuhi kebutuhan akan tetapi untuk mencari keuntungan, dengan demikian maka didalam melakukan investasi agar mendapatkan keuntungan yang maksimal maka perlu diperhatinkan factor-faktor :
1.      Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh
2.      Suku bunga
3.      Ramalan mengenai keadaan ekonomi dimasa yang akan dating
4.      Kemajuan teknologi
5.      Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahanya
6.      Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan
INVESTASI, KEUNTUNGAN, DAN SUKU BUNGA
Investasi tidak terlepas dari ramalan akan masa depan investasi, ramalan masa depan memberikan:
1.      Akan memberikan gambaran kepada para pengusaha mengenai jenis-jenis investasi yang memiliki prospek yang baik untuk dilaksanakan
2.      Besarnya investasi yang harus dilakukan untuk mewujudkan tambahan barang-barang modal yang diperlukan
Sedangkan suku bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberikan keuntungan kepada para pengusaha dan dapat dilaksanakan, dalam analisis makro ekonomi, analisis mengenai investasi lebih ditekankan kepada menunjukan peranan suku bunga dalam menentukan tingkat investasi dan akibat perubahan suku bunga keatas investasi dan pendapatan nasional.
Bari orang yang memiliki uang maka dia memiliki  pilihan-pilihan :
i.                    Meminjamkan/menabungkan uang terssebut
ii.                  Menggunakannya untuk investasi
TINGKAT PENGEMBALIAN MODAL
Pendapatan yang diterima dari penanaman modal biasanya akan diterima dalam beberapa tahun, mungkin dalam dua tahun pertama keuntungan belum diperoleh,
Menghitung Nilai Sekarang dari Uang
Suatu investasi dapat dikatakan memperoleh keuntungan apabila nilai sekarang pendapatan dimasa depan adalah lebih besar daripada nilai sekarang modal yang diinvestasikan, Nilai sekarang pendapatan dimasa depan dapat dihitunng dengan menggunakan persamaan :
             Y1         Y2          Y3                      Yn
NS  =          +          +          +………+
           (1+ r)   (1 + r) (1+ r)                (1+ r)n

Dimana :
i.                    NS adalah nilai sekarang pendapatan yang diperoleh diantara tahun 1 sehingga tahun n, apabila dimisalkan investasi tersebut didepresiasikan pada tahun n.
ii.                 Y1,Y2, ….Yn  adalah pendapatan neto (keuntungan) yang diperoleh perusahaan antara tahun 1 hingga tahun n.
iii.               r adalah suku bunga.
Penanaman modal dikatakan menguntungkan apabila NS lebih b esar Dari Modal
Menetukan tingkat pengembalian modal
Cara lain untuk menentukan apakah suatu investasi merupakan kegiatan yang menguntungkan atau merugikan  dapat dilakukan dengan menghitung tingkat pengembalian modal dari investasi tersebut, tingkat pengembalian modal dinyatak dalam persen dan ia menggambarkan tingkat keuntungan rata-rata pertahun  dari modal yang diinvestasikan

             Y1         Y2          Y3                      Yn
M  =           +          +          +………+
           (1+R)   (1+R) (1+ R)              (1+ R)n

Dimana :
i.                    M adalah nilai modal yang diinvestasikan
ii.                 Y1,Y2, ….Yn  adalah pendapatan neto (keuntungan) yang diperoleh perusahaan antara tahun 1 hingga tahun n.
iii.               R adalah tingkat pengmbalian modal
Dalam persamaan di atas nilai yang akan dihitung adalah R karena M dan Y1 hingga Yn sudah diketahui nilainya suatu investasi dikatakan menguntungkan bila nilai R lebih besar daripada suku bunga.
INVESTASI DALAM KONTEKS EKONOMI MAKRO
Investasi merupakan konsep aliran (flow concept) karena besarnya dihitung selama satu interval periode tertentu. Tapi investasi akan mempengaruhi jumlah barang modal yang tersedia (capital stock) pada satu periode tertentu tambahan stok barang modal adalah sebsar pengeluaran investasi satu periode sebelumnya.
NILAI WAKTU DARI UANG
  1. Nilai Sekarang (Present Value)
Rudi di tawari sebuah proposal dengan investasi awal Rp. 100 Jt dan selama jangka waktu 5 tahun menjadi Rp.161 Jt
Bagaimana untuk mengetahui nilai sekarang dari Rp. 161 Jt tersebut tergantung tergantung dari tingkat pengembalian investasi (investment return) yang diharapkan rudi seandainya rudi memenuhi investasi dengan cara pinjaman dari bank dengan bunga pinjaman 15 % pertahun dan rudi berharap pengembalian investasi setidaknya sama dengan 15% karena itu nilai Rp. 161 Jt harus dideplasi sebesar 15% pertahun, dalam perhitungan manajemen keuangan angka 15% tersebut dikenal dengan sebagai factor diskonto (disconto factor)
Jika nilai sekarang dari Rp. 161 Jt yang akan diterima lima tahun mendatang dinotasikan dengan V  Rp. 161 adalah X sementara waktu adalah t dan factor diskonto adlah r maka berdasarkan perhitungan matematiak
V  = X/ (1+ r )t
Denngan menggunakan data diatas.
V= 161/(1+0,15)5
= 161/1,15)5
= 161/2,01
= 80,1
Nilai sekarang dari Rp.161 akan diterima lima tahun mendatang adalh Rp. 80,1 Jt karena nilainya lebih kecil dari investasi awal Rp. 100 Jt maka proposal ditolak
Hal tersebut bisa dibuktikan dengan menggunakan persamaan eksponensial
Jika Rp 161 Jt lima tahun mendatang dinotasikan sebagai Zt sedangkan investasi awal dinotasikan sebagai Z0 maka:
Zt =Z0 (1 + r )t
Karena nilai Zt Z0 dan t telah diketahui, maka r dapat diketahui dengan menggunakan data diatas.
161                  = 100 (1+ r )5
Log 161           = log 100 + 5 log (1+ r )
2,2068             = 2,000 + 5 log (1 + r )
5 log  (1+ r )    = 0,2068
Log (1+ r )       = 0,0414
Anti log (1+ r ) = 1,10 ; r = 0,1 atau 10 %
Ternyata tingkat pengembalian investasi sebesar 10% sementara jasa bank sebesar 15 %
Nilai masa mendatang  ( Future value )
 Menghitung masa mendatang adalah kebalikan dari menghitung nilai sekarang dari output investasi yang direncanakan
Jika investasi awal dinotasikan sebagai A nilai masa mendatang F waktu adalah t dan tingkat pengembalian investasi yang diharapkan adalah ≥15% maka
F = A (1+ r )t
F = 100 (1+0,15)5
   = 100 (2,01)
= 201
Maka nilai yang diharapkan rudi 5 tahun mendatang adalah Rp. 201 jt sementara proposal hanya menawarkan Rp. 161 jt maka proposal ditolak
Criteria investasi
Ada empat criteria investasi yang digunakan dalam praktek
a.      Payback Period
Payback period (Periode pulang pokok) adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Dalam hal mengartikan pb ini harus dilihat criteria dikarenakan ada investasi yang memberikan keuntungan setelah jangka panjang contoh kelapa sawit  
b.      Benefit / Cost ratio
B/C ratio mengukur mana yang lebih besar, antara biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh, biaya yang dikeluarkan dinotasikan dengan C (cost ) output yang dihasilkan dinotasikan dengan B (benefit)  jika nilai B/C = 1 maka B=C output yang dihasilkan sama dengan biaya
c.       Net Present Value
Metode ini memperhatikan nilai waktu dari uang, dengan cara mendiskontokan  perhitungan maka kita memperoleh selisih dari biaya total dengan penerimaan total bersih, selisih tersebut dinamakan NPV,
Suatu proposal diterima jika NPV > 0, sebab nilai sekarang dari penerimaan total lebih besar daripada nilai sekarang dari biaya total
d.      Internal Rate Of Return (IRR)
Internal Rate of Return adalah nilai tingkat pengembalian investasi, dihitung pada saat NPV samadengan  nol.jika pada saat NPV = 0 nilai IRR =12 %  maka tingkat pengembalian investasi adalah 12 % keputusan menerima atau menolak rencana investasi dilakukan berdasarkan hasil pembandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang diinginkan (r ). Jika r yang diinginkan adalah 15 % sementara IRR hanya 12 %  maka proposal ditolak
Contoh kasus
PT. Tiara Sakti ditawarkan investasi pabrik pengolahan limbah tapioca usia proyek direncanakan 7 tahun investasi awal Rp. 1.000 jt  persiapan pembangunan pabrik 1 tahun selama persiapan tidak mengeluarkan biaya. Pabrik muali berproduksi pada tahun pertama langsung dengan kapasitas penuh biaya-biaya maupun penerimaan hasil selama tujuh tahun dianggap tetap, biaya operasional Rp. 200 jt pendapatan  Rp. 400 Jt pada saat pabrik ditutup nilai sisa dari barang-barang modal (investasi) adalah sama dengan nol jika dana proyek berasal dari pinjaman dengan tingkat jasa 15 % pertahun hitunglah apakah proposal tersebut dapat diterima



FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT INVESTASI
a.      Tingkat pengembalian  yang diharapkan
Untuk menentukan tingkat pengembalian sangat dipengaruhi oleh :
i.                    Kondisi internal perusahaan
ii.                  Kondisi eksternal perusahaan
b.      Biaya investasi
Yang menentukan tingkat biaya investasi adalah tingkat bunga pinjaman, prosedur investasi yang berbelit belit,
c.       Marginal efficiency of capital (MEC) tingkat bunga dan Marginal efficiency of investment (MEI)
MEC adalah tingkat pengembalian yang diharapkan (excepted rate of return) dari setiap tambahan barang modal.
Penentuan....
Emosi...
napsu...
nalar....
naluri
... bercampur berbaur
mencari sebuah kata
yang dapat mengantar kepada kehidupan masa datang
menentukan
langkah dari jalan mana ?
walau penuh perhitungan
ragupun patikan ada
menyelimuti keputusan
menyertai khawatiran
resah
takut
tapi ini jalan dari hidup
bersabar
berserah
kepada yang menentukan
maha dari segala maha
karna hidup tidak selamanya
Ikhlaslah dalam berjalan di alam pana
janganlah bersembunyi dibalik ketiak kemunapikan
tampilah apah adanya
dalam setiap langkah kita akan temukan berbagaimacam cerita
kita suka jika cerita menyenangkan
kita menjadi rindu bila cerita mengingatkan
kita terharu dan bahkan meneteskan airmata bila cerita memilukan
kita benci menghadapi apa yang memang dibenci olehkita
dan tidak ada usaha untuk menyukainya padahal apah sulitnya ?
ketika semua berjalan dengan apa yang memang kita harapkan
bersuka ria menikmati manisnya keberhasilan
tapi bayangkan bila apa yang kita hadapi dan jalani berlainan dengan apa yang kita harapkan
muka kita langsung memberikan garis gais ketidak sukaan
jiwa kita seakan ingin lari dari kenyataan tersebut
tapi inilah hidup yang harus kita jalani
berjalan apah adanya tanpa unsur rekayasa
mencari kenikatan apa adanya tanpa harus membuat buat
niscaya tanpa beban kita melalui pase dari perjalanan panjang.